Nandia Putri Zuhdi Al Makhi, Candra Indraswari, M.Psi., Psikolog

Webinar “Produktif, Siapa Taku?!” merupakan series ke – 7 yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi UNISBA (30/7) yang menghadirkan narasumber – narasumber yang berpengalaman diantaranya Drs. Hendro Prakoso., M. Si., Psikolog., Dra. Ria Dewi Eryani., M. Pd., Psikolog., dan Dr. Murniati Mukhlisin., M. Acc., CFP. Webinar kali ini menjelaskan seorang pekerja agar tetap produktif dalam pekerjaannya dan tantangan karir yang harus dihadapi di era new normal.

Kini, seluruh warga dunia sedang hidup dalam masa pandemi Covid19, tak terkecuali para pekerja. Dampak yang harus diterima oleh para pekerja pada saat pandemi ini adalah adanya kebijakan work from home (WFH). Pun jika terpaksa masuk kantor, para pekerja harus mematuhi protokol kesehatan dan sesuai dengan shift masing–masing. Lalu, bagaimana kita tetap bisa produktif? Drs. Hendro Prakoso menjelaskan bahwa, yang dapat seorang pekerja lakukan agar tetap produktif ialah bekerja dengan menggunakan J-DR Model (Job Demands Resources Model). Job Demands meliputi tuntutan fisik-kognitif-emosional, beban pekerjaan, dan konflik peran. Adapun Job Resources meliputi feedback, pembinaan, dorongan sosial, autonomi, dan variasi keterampilan. Seorang pekerja akan tetap produktif dalam pekerjaannya jika Job Demands dan Job Resource dalam keadaan high, artinya agar para pekerja dapat menyeimbangkan poin–poin yang terkandung dalam Job Demands dan Job Resources. Sehingga, mereka dapat ikut serta dalam pekerjaannya. Keikutsertaan tersebut yang akhirnya akan meningkatkan performa kerjanya dan menjadikan mereka sebagai pekerja yang produktif.

Selama pandemi ini tentu banyak tantangan karir yang harus dihadapi oleh para pekerja. Maka, para pekerja dalam melakukan pekerjaannya hendaknya tetap bekerja dengan sebaik–baiknya. Hal tersebut dapat dibantu dengan meningkatkan wawasan mengenai proses bisnis atau rencana strategi instansi atau perusahaan, meningkatkan kompetensi leadership yang berupa komunikasi dan teknik presentasi, dan mengoptimalkan potensi kepribadian.