Peran Psikologi Dalam Menyiapkan SDM Bidang Maritim Pada Era New Normal

Afidah Ilhama Fikri, Candra Indraswari, M.Psi. Psikolog
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan dengan wilayah perairan sebesar 6,4 juta km2. Pada pidato pelantikan Presiden Joko Widodo, menyampaikan beberapa arahan utama yang salah satunya mengenai pembangunan SDM. Pembangunan SDM yang dimaksud adalah pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang didukung dengan kerjasama industri serta talenta global. Presiden juga memberi arahan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan kala itu untuk memperbaiki komunikasi dengan nelayan dan mengoptimalkan budidaya perikanan.
Joko Widodo juga menyebutkan empat pilar pengembangan SDM dalam bidang Kelautan dan Perikanan (KP) diantaranya: 1) pembentukan karakter dan kepribadian unggul dengan menciptakan SDM KP yang disiplin, bertanggung jawab, cakap dan tangguh; 2) pembentukan kompetensi dasar dengan membekali kemampuan mengelola informasi untuk pemecahan masalah; 3) pembentukan kompetensi keahlian dengan mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki melalui pemanfaatan seluruh panca indra menjadi seorang creator; 4) adaptasi dengan lingkungan yang artinya peserta didik diharap mampu berbaur dan berkomunikasi dengan masyarakat atau dunia usaha dan industri sebagai kontribusi pembangunan industri KP.
Kini kebutuhan SDM kemaritiman di Indonesia umumnya meliputi, tenaga ahli pelayaran yaitu penyedia trasnportasi laut seperti PT PAL Indonesia (Persero), kepelabuhan, permesinan, teknologi penangkapan ikan, serta teknologi budidaya laut dan teknologi pengolahan produk kelautan. Guna membangun kompetensi SDM, perlu adanya sinergi pemerintah dengan lembaga diklat atau pendidikan dan industri. Oleh karena itu Kementerian Ketenagakerjaan melalui kebijakan “Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas”, mendorong iklim yang kondusif untuk pembangunan SDM unggul melaui strategi penataan regulasi, pengembangan standar kompetensi kerja, penguatan lembaga diklat, penguatan lembaga sertifikasi, dan mendorong industri serta asosiasi profesi untuk mengakuan terhadap kompetensi SDM.
Pada saat kondisi new normal seperti sekarang ini, banyak hal yang menjadi pemicu seseorang megalami perubahan psikologis. Seperti, munculnya perasaan cemas pada virus yang belum kunjung mereda, perubahan suasana hati, rendahnya motivasi, pikiran gelisah dan dapat pula mengakibatkan depresi. Namun demikian, terdapat tiga tahap psikologis untuk beradaptasi dengan new normal yaitu, tahap disrupsi, tahap kebingungan dan ketidakpastian, dan tahap penerimaan. Setiap orang akan mengalamai tahap psikologis yang berbeda satu sama lain dalam menghadapi new normal. Perbedaan tergantung pada ketahanan terhadap stress, latar belakang kesehatan mental, dampak disrupsi pandemi terhadap sosial ekonomi, dan support system yang tersedia.
Terdapat beberapa peran Human Resources pada sebuah industri, tak terkecuali industri kemaritiman, mengembangkan karyawannya dengan kenyamanan karyawan. Hal tersebut merupakan tanggung jawab dari divisi HR di setiap perusahaan dan memastikan bahwa setiap karyawan mengerti aturan perusahaan, serta mengetahui kondisi kesehatan setiap karyawan selama pandemi. Kemudian, peran yang dapat dilakukan oleh industri atau organisasi adalah dengan mendengarkan dan bertindak taktis serta cepat dalam upaya pemenuhan kebutuhan karyawan. Selain itu juga menyusun perencanaan jangka panjang dengan melibatkan karyawan, melibatkan karyawan dalam mengidentifikasi masalah dengan melakukan sharing, serta melakukan upaya guna meminimalisir konflik. Pentingnya keterbukaan, tranparasi, dan respon yang lugas dan cepat antar anggota perusahaan juga perlu dilakukan pada sebuah industri atau organisasi. Terakhir, pada webinar kali ini (19/8) ditutup dengan pernyataan bahwa manusia terdiri dari 3H yaitu Head, Hand and Heart. Jika sebelum pandemi terlalu memprioritaskan pada pengembangan Head (Pengetahuan) dan Hand (ketrampilan), maka disaat pandemi harus lebih fokus pada Heart yaitu emosi, passion, dan motivasi. Hal tersebutlah yang akan membantu kompetensi tiap karyawan di perusahaan.