Optimalisasi SDM di Masa Pandemi

Yusian Fitri Handayani, Candra Indraswari, M.Psi., Psikolog

Perubahan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, mulai dari perubahan pada sistem komunikasi maupun perubahan generasi. Begitu juga dengan adanya pandemi yang saat ini tengah kita hadapi, yang dampaknya memberikan perubahan pada banyak hal. Selain dalam sistem komunikasi dan generasi, perubahan juga terjadi pada bidang industri, melalui dicetuskannya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap hingga perkembangan era industri 4.0. Fase periode Revolusi Industri membutuhkan masa yang semakin singkat dari waktu ke waktu. Riset dari McKinsey menyebutkan bahwa Indonesia termasuk paling optimis dapat menerapkan industri 4.0. aktivitas industri berbasiskan digitalisasi tersebut dinilai sebagai peluang. Saat ini pemerintah tengah mempersiapkan implementasi industri 4.0. Kemudian, sektor utama industri 4.0 Indonesia adalah Industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, serta elektronika dan kimia.

Webinar kali ini (5/9) membahas tentang proses industri 4.0 yang ditandai dengan hadirnya empat hal, yakni VUCA. VUCA adalah kepanjangan dari Volaility (Gejolak), Uncertainty (Ketidakpastian), Complexity (Kompleksitas) dan Ambiguity (Ketidakjelasan). Awalnya, VUCA diciptakan oleh militer Amerika untuk menggambarkan situasi geopolitik saat itu. Namun, karena kesamaan makna, istilah VUCA kini diadopsi oleh dunia bisnis.

Beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di Indonesia saat ini, telah terkana dampak dari era digitalisasi. Toko konvensional yang mulai tergantikan oleh bisnis model marketplace, taksi atau ojek tradisional yang mulai tergeser dengan moda-moda berbasis online. Hal ini merupakan gejala dari tranfosrmasi bisnis di Indonesia. Selain itu, juga pekerjaan yang terancam tergerus oleh zaman yang serba digital ini seperti, telemarketer, asisten legal dan paralegal, sopir taksi, koki makanan cepat saji, kasir, serta petugas pemberi pinjaman.

Lalu, bagaimana cara menghadapi VUCA? Perkembangan dunia industri bergejolak dengan kecepatan yang luar biasa, oleh karena itu VUCA juga harus dihadapi dengan VUCA yang lain juga, yakni Vision (Visi-Jangka Panjang), Understanding (Pemahaman), Clarity (Kejelasan), dan Agility (Kelincahan). Vision atau visi, adalah suatu hal yang fokus dan harus memiliki tujuan jangka panjang dalam segala hal. Kemudian, understanding atau pemahaman adalah, pahami model bisnis baru yang sedang berkembang dan trend saat ini. Clarity atau kejelasan, yakni ketahuilah secara jelas langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi masa depan. Terakhir adalah agility atau kelincahan, yaitu selalu siap terhadap perkembangan dan perubahan-perubahan baru.

Selain itu, ada juga beberapa skill yang harus dikuasai sebagai cara untuk bertahan di era VUCA. Diantaranya adalah menguasai STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Math). Zimmerman pada tahun 2018, menyebutkan bahhwa untuk bertahan di era Revolusi Industri 4.0 dan selanjutnya: 75% pekerjaan melibatkan kemampuan sains, teknologi, teknik dan matematika, internet of things, dan pembelajaran sepanjang hayat. Adapun soft skills yang harus dikuasi adalah kreatif, fleksibel, dan adapatif memiliki kemampuan komunikasi serta network yang baik. Diperlukan peningkatan attitude yang baik pula dan siap menghadapi perubahan yang sudah terjadi.

Tidak hanya meningkatkan secara teknik, namun ada juga cara meningkatkan mutu SDM di era digital seperti ini adalah dengan melakukan transformasi. Transformasi diri Anda, selalu upgrade skill sesuai dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi. Transformasi masa depan Anda, melakukan kerja cerdas supaya menjadi SDM yang tangguh di masa depan.

Ketika menghadapi era digital ini, HR sebagai bagian yang mengelola bagian sumber daya manusia di sebuah perusahaan juga harus melakukan beberapa hal guna meningkatkan mutu sumber daya manusianya. Diantaranya adalah, beralih ke strategi bisnis atau shitting, terbuka dengan karyawan, optimalisasi karyawan, virtual team building, dan melakukan sharing session.

Liputan Terpopuler