Personal Branding Millenial Zaman Now

Amalia De Tavarel, Candra Indraswari, M.Psi., Psikolog
Personal Branding dapat diibaratan “diri kamu yang seperti apa yang ingin kamu kenalkan kepada publik”. Generasi millenial banyak bergelut dengan teknologi dan pastilah sudah tidak asing dengan platform-platform media sosial seperti Instagram, Youtube, Facebook, Twitter, dan lainnya. Berbagai macam platform tersebut dapat di manfaatkan untuk membangun Personal Branding.
Pembicara pada webinar “Personal Branding Millenial Zaman Now” (8/8) memberikan beberapa tips untuk membangun personal branding serta berbagai skill yang harus dikuasai dan sangat membantu kita dalam membangun personal branding. Pertama, formal study, kita dapat menggunakan penjurusan study kita untuk personal branding. Contoh, seseorang yang bersekolah atau kuliah dalam bidang multimedia, maka ia dapat memperkenalkan dirinya ke publik dengan jurusannya tersebut. Kedua, occupation atau melalui pekerjaan. Kita dapat mencari informasi- informasi lebih dalam lagi dari orang yang sebelumnya sebagai coach dan melakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Misal, seseorang yang bekerja pada bidang akuntansi, ia dapat belajar dari senior-seniornya di tempat kerja tersebut dan melakukan ATM.
Kemudian adalah passion. Kita dapat lebih mudah melakukan branding jika kita memilik passion disuatu bidang tersebut. Terakhir adalah interest, ini tidak jauh beda dengan passion. Hal yang menurut kita menarik dapat menjadikan kita lebih mudah dalam melakukan personal branding. Hal tersebut karena kita tertarik sehingga secara otomatis kita akan mencari info dan pengetahuan lebih banyak lagi mengenai hal tersebut.
Berbicara mengenai skill atau keterampilan, hal yang harus di upgrade dan wajib di kuasai adalah; content creator, photography dan videography, grapic design, keterampilan berbicara dan menulis, serta optimasi. Pada zaman now, kita diusahakan untuk memanfaatkan paltform-platfom online guna melakukan personal branding, maka hal diatas wajib untuk diasah keterampilannya dan pelajari agar followers tertarik.
Keterampilan berbicara tidak selalu terfokus pada cara kita berbicara, dapat juga dalam bentuk lain seperti bernyanyi. Keterampilan menulis dapat digunakan untuk menulis caption dan lainnya. Hal menarik lainnya adalah optimasi, yaitu mempelajari strategi. Sebagai contoh, kita ingin menggunakan platform Instagram untuk personal branding, maka kita harus mempelajar stategi agar feed pada Instagram terlihat estetis dan menarik.
Mba Ayu, memberikan contoh personal branding melalui Instagram. Platform Instagram merupakan platform untuk berbagi media berupa gambar maupun video, maka feed Instagram haruslah “menarik mata”, estetika harus diperhatikan dan postinglah sesuatu yang menyangkut personal brading kita. Kita juga dapat mengganti akun pribadi kita menjadi akun bisnis dan kita tidak di sarankan untuk mengunci akun Instagram kita. Selain itu hal yang harus diperhatikan adalah username. Username diusahakan menggunakan nama jelas atau terlihat kece, seperti nama panggung. Kedua adalah foto profil yang menggambarkan profesimu. Terakhir, deskripsi biografi yang diusahakan jangan nyleneh dan hendaknya ditulis dengan singkat.