Membaca Peluang Bisnis di Tengah Pandemi

Luqman Amirul Mukmin, Candra Indraswari, M.Psi., Psikolog
KBRI Ankara didukung oleh KJRI Instanbul, DWP KBRI Ankara, PPI Turki, dan GIA menyelenggarakan webinar edisi HUT RI ke 75 dengan tema “Membaca Peluang Bisnis di Tengah Pandemi”. Webinar kali ini (25/8) menghadirkan dua orang narasumber, Rustono (CEO Rusto Co., Ltd.) dan Subandi (CEO Bakso Bejo Korea), dua pengusaha muda Indonesia yang berhasil merintis bisnis di Jepang dan di Korea Selatan.
Kedua narasumber menjelaskan mengenai pengalamannya dalam merintis bisnis yakni, seseorang haruslah memiliki cita-cita dan tujuan. Mengapa demikian? Karena cita-cita dan tujuan tersebutlah yang akan membawa seseroang mengetahui hal yang harus dan akan ia lakukan. Hal utama yang perlu dilakukan adalah menanamkan impian jauh lebih besar dari masalah-masalah yang akan dihadapi kedepannya, sehingga hal tersebut membuat seorang pengusaha mampu survive dengan masalah yang kelak akan tiba.
Berikutnya adalah tentang observasi. Apa yang bisa kita lakukan untuk memulai sebuah usaha? Keduanya menceritakan bahwa awalnya, di negeri perantauan masih sangat susah untuk mendapatkan makanan yang setiap saat dijumpai di Indonesia. Nah, mulai dari sinilah meraka memunculkan ide untuk menghadirkan sebuah produk yang khas Indonesia yakni tempeh dan bakso.
Selanjutnya adalah bersikap secara adaptif, inovatif, dan kreatif. Perubahan ataupun perbedaan kondisi pasar terjadi begitu cepat dan bisa terjadi kapan saja. Oleh karenanya, sikap ini begitu penting. Subandi menekankan bahwa, saat memulai usaha sebenarnya tidaklah memerlukan modal yang besar, namun bagaimana si pengusaha dapat memaksimalkan inovasi dan kreativitas yang dimiliki. Lalu, sikap pantang menyerah. Sikap yang satu ini juga tidak kalah penting, pasti dalam sebuah usaha akan menemukan suatu kegagalan. Pun tidak tahu berapa kali kegagalan akan menimpa kita. Gagal 9 kali pun tidak mengapa, karena bisa jadi keberhasilan itu terjadi setelah percobaan ke-10. Jadi, teruslah berusaha hingga kegagalan itu menjadi sebuah cerita menarik saat keberhasilan teracapai.
Hal yang tidak kalah penting selanjutnya adalah komunikasi dan relasi. Komunikasi menjadi penting untuk mendapat relasi ataupun jaringan-jaringan yang dapat memperluas target pemasaran produk. Kedua narasumber memanfaatkan media komunikasi, baik media sosial maupun media masa, untuk memasarkan produknya. Bahkan dengan media komunikasi semacam itu mereka bisa meningkatkan keuntunggan hingga berlipat-lipat.
Meningkatkan standar dan kualitas. Standar dan kualitas di negara maju memanglah sangat tinggi, termasuk juga di era kali ini. Standar dan kualitas haruslah meningkat, terutama masalah produk yang dipasarkan haruslah sehat, baik fisik maupun kemasannya. Terakhir adalah menginsprasi dan membantu satu sama lain, artinya, bisnis yang sukses adalah bisnis yang mampu membuat orang lain terinspirasi dan terbantu. Jadi, apakah anda sudah mulai tertarik untuk berbisnis di saat pandemi ini?