Pelatihan Menulis Proposal: Konsep Berpikir Ilmiah dan Mengembangakan Ide2 Penelitian Laboratorium Literasi dan Kajian Psikologi

Laboratorium Literasi dan Kajian Psikologi Prodi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga usai menggelar Pelatihan Menulis Proposal bertajuk “Konsep Dasar Berpikir Ilmiah dan Mengembangkan Ide-ide Penelitian”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (3/4) pukul 09.00 WIB – selesai. Pelatihan yang dilaksanakan melalui platform Zoom Meeting ini menghadirkan Prof. Dr. Koeswinarno, M. Hum (Peneliti Utama pada Puslitbang Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI) sebagai narasumber dan diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Prodi Psikologi TA 2020/2021 serta seluruh Fasilitator Laboratorium Bidang Literasi dan Kajian Psikologi dan juga terbuka untuk umum.

Sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Lisnawati, M.Psi, Psikolog, selaku Kaprodi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, bahwa kegiatan ini bertujuan ini untuk membekali mahasiswa guna menulis proposal riset sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian ilmiah sebagai identitas kaum intelektual. Dalam berfikir, bersikap dan berperilaku memang harus berdasarkan fakta dan data bukan berdasarkan asumsi-asumsi, dengan harapan mahasiswa akan lebih siap melakukan penelitian penelitian di semester selanjutnya. Pelatihan menulis proposal riset ini di moderatori oleh Ibu Ratna Mustika, M.Psi, Psikolog selaku Dosen Psikologi UIN Sunan Kalijaga.

Selain Kaprodi, sambutan juga diberikan oleh Dekan FISHUM UIN Sunan Kalijaga Dr. Mochamad Sodik, M.Si. Beliau menjelaskan bahwa pimpinan mendukung penuh kegiatan yang di selenggarakan oleh Laboratorium Literasi dan Kajian Psikologi, tak lupa beliau juga memberi semangat kepada peserta pelatihan untuk terus belajar menulis proposal riset sedini mungkin karena menulis proposal riset butuh kejelian, keahlian dan juga insting sehingga perlu diasah sedini mungkin. Karena penelitian sudah menjadi bagian wajib dari dunia akademik. Beliau menambahkan “Hal yang penting disiapkan dalam menulis proposal riset adalah tradisi berpikir, tradisi kritis dan tradisi menanyakan sesuatu dan ketiga hal ini yang perlu dipersiapkan sedini mungkin karena menulis proposal riset tidak lain tidak bukan yaitu mempertanyakan suatu masalah sehingga dilakukan penelitian,” jelas beliau. Sambutan diakhiri oleh pembukaan acara pelatihan proposal oleh beliau.

Diawal pemaparannya, Prof. Koes menekankan bahwasanya “Menulis yang baik berangkat dari 3 hal: jiwa pemberontak, berpikir tidak mainstream dan berani kritis.” Beliau juga menyebutkan bahwa cara mempunyai pola pikir kritis yaitu dengan cara menjaga jarak dengan permasalahan yang mau diteliti, “dan keberanian berpikir kritis tidak datang tiba-tiba namun harus terus dilatih.” Tegas beliau.

Lebih lanjut, Prof. Koes Winarno juga menyampaikan strategi dalam menulis proposal riset penelitian termasuk apa saja yang masuk dalam proposal riset. Beliau mengatakan “Menulis proposal riset jangan menggunakan undang-undang, jangan juga bertele-tele, cukup 5 halaman spasi 1,5 dan langsung saja ke inti permasalahan. Dalam menemukan permasalahan riset carilah gap/ kesenjangan antara harapan dan kenyataan (gap antara das sein dan das sollen) karena riset itu mencoba menjelaskan hubungan antara X dan Y.” Beliau juga menambahkan tentang apa saja yang masuk dalam proposal. “Inti proposal adalah: judul, latar belakang, rumusan masalah, tinjauan pustaka, kerangka teori, kemudian metode penelitian.” Terakhir beliau berpesan untuk tidak menjelaskan teori apapun dalam menulis latar belakang, dan juga melakukan review hasil-hasil riset sejenis dan mirip dalam menulis tinjauan pustaka.

Setelah pemaparan oleh beliau, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antar peserta dengan narasumber terkait penulisan proposal maupun motivasi sebagai penulis. Diskusi berlangsung menarik dan antusias, banyak mahasiswa yang bertanya terkait hal-hal teknis kepenulisan maupun esensial. Acara ini diakhiri dengan pesan beliau bahwa “tidak ada yang mustahil, semua bisa karena terbiasa” (zaid)

Liputan Terpopuler