Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa ada siswa yang berhasil dan ada pula yang kesulitan dalam akademik mereka? Di dunia yang penuh dengan persaingan ini, mempelajari faktor pendorong utama keterlibatan siswa di sekolah sangatlah penting.

Sebuah penelitian kolaborasi terbaru dari Departemen Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Fakultas Pendidikan Universitas Islam Internasional Indonesia menyelami pertanyaan ini dengan menganalisis sifat-sifat psikometrik dari Academic Motivation Scales (AMS) dengan menggunakan teknik baru (RASCH Model). Dosen yang dimaksud adalah Very Julianto yang mengikutsertakan beberapa mahasiswa untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, yaitu Nandia Putri Zuhdi Almakhi (2018), Hana Avetazain (2020), Thifal Maida Wilhelmina (2021), dan Destina Amelia Wati (2023). Mereka mengadaptasi skala ini untuk siswa sekolah menengah di Indonesia, mengungkapkan wawasan yang lebih dari sekadar angka dan grafik.

Mengapa mereka melakukan penelitian ini?
Motivasi adalah faktor penting yang mempengaruhi keterlibatan, pencapaian, dan prestasi siswa. Skala ini akan membantu para pendidik untuk memahami apa yang mendorong siswa, sehingga membuka jalan bagi strategi pengajaran yang lebih baik.

Apa yang mereka temukan?
Mereka menemukan bahwa AMS cocok untuk siswa Indonesia karena memiliki reliabilitas yang baik dan bukti validitas yang kuat. Namun, mereka menemukan bahwa skala Likert dengan 7 poin tidak sesuai dengan audiens siswa sekolah menengah di Indonesia; oleh karena itu, penelitian di masa depan harus meringkas kategorinya agar lebih jelas dan lebih mudah digunakan.

Mengapa temuan ini relevan?
Alat ini dapat menjadi alat bantu bagi siswa dan pendidik, membantu mereka mengidentifikasi faktor-faktor di balik kesulitan siswa. Dengan instrumen yang disempurnakan, sekolah dapat mengatasi masalah seperti kelelahan, krisis kesehatan mental, dan kinerja yang buruk.

Penelitian ini dipublikasikan di Current Psychology (Impact Factor = 2.5, SJR = 1), Springer Nature, pada bulan Desember 2024. Kamu dapat membaca artikelnya melalui link ini https://link.springer.com/article/10.1007/s12144-024-07142-7. (Penulis: DA; Ilustrator: TMW)